Manfaat Pernikahan Dini, solusi bagi permasalahan remaja masa kini.
Manfaat
Pernikahan Dini -
Mungkin bagi anda yang tak memberi support bagi pernikahan diusia muda
sebaiknya anda membaca pemaparan kami. Berikut ini mengenai manfaat pernikahan
dini dimana umurmu merupakan umur remaja atau di bawah 25 tahun. Batasan
ideal pernikahan adalah umur 25 tahun karena di bawah umur itu berdasarkan
pengalaman merupakan umur yang masih
cukup muda, dan belum terlalu dewasa, akan tetapi bagi perempuan pada usia itu
cukup sudah dewasa karena perempuan itu cepat mengalami kedewasaan.
Segala sesuatu pasti ada sisi baik dan sisi buruknya. Dalam
tulisan ini akan kami memaparkan sisi baik/manfaat menikah muda. Bukankah hidup
sepatutnya senantiasa positif thingking? Simak apa saja manfaat dari menikah
pada umur muda.
Manfaat Pernikahan Dini
Berikut ini manfaat dari melangsungkan pernikahan di umur yang
masih reratif muda atau malahan dengan umur yang benar-benar muda:
1 Berada pada masa kematangan reproduksi.
Bagi perempuan umur 20an merupakan umur paling kematangan
untuk bereproduksi. Apabila kita menunggu sekitar 30an demi berkarir atau
alasan lainnya. Bukankah percuma dimana ketika kita telah cukup “mapan” dan
berhasrat untuk melangsungkan pernikahan, akan tetapi kita telah melewati masa kematangan
untuk bereproduksi?
2 Mengubah keadaan psikologis agar lebih baik.
Apabila melangsungkan pernikahan pada umur 18-25 tahun akan
memberikan dampak yang lebih bagus bagi perkembangan kesehatan psikologis
pasangan. Ini merupakan kesimpulan yang diambil setelah mengadakan penelitian
kepada 8.000 pasangan muda.
3 Berpotensi besar untuk mewujudkan keturunan yang lebih bermutu.
Pernikahan yang dilaksanakan pada umur muda bisa
meningkatkan jalinan kasih antara si kecil dan orang tua. Pada umumnya si kecil
akan mempunyai intelegensia yang tinggi, tingkah laku yang bagus, dan
terlindungi dari depresi.
4 stabil dalam mengelola tekanan hidup atau stress
Hidup bersama bisa menjadikan pasangan suami istri untuk
menjadi lebih mandiri dan menumbuhkan rasa tanggung jawab. Pengantin baru, akan
nampak tenang dalam mengendalikan dan mengelola tekanan hidup dan stres.
Berbanding terbalik dengan rekan-rekannya yang belum menikah.
5 Meningkatkan kualitas hidup
Pada umumnya sebelum menikah seseorang kurang menaruh
perhatian dan kurang peduli dengan kondisi tubuhnya dan cenderung pada perilaku
sesuka hati. Akan tetapi hasil dari sebuah penelitian membuktikan pernikahan mampu
menjadikan seseorang lebih sedikit terlibat dalam perilaku berisiko seperti tidak
menjaga kebersihan diri, sering pulang malam atau bahkan mengkonsumsi alkohol. Hal
ini disebabkan dengan adanya orang-orang yang seharusnya untuk ia perhatikan
selain dari dirinya sendiri.